Block

Enter Block content here...


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam pharetra, tellus sit amet congue vulputate, nisi erat iaculis nibh, vitae feugiat sapien ante eget mauris.

Berita Populer

Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 13 Oktober 2014

TANGGUL PNPM-MP UNTUK MASYARAKAT LERO KEC.SUPPA KAB.PINRANG

Desa Lero merupakan salah satu desa dari sepuluh Desa/Kelurahan di Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang,Desa Lero yang berarti”MELIRIK” terletak di sebuah tanjung diperairan teluk lero dan sebelah selatannya berhadapan langsung dengan selat Makassar,desa lero  berjarak 37 km dari Ibu Kota Kabupaten Pinrang dan kurang lebih 17 km dari Ibu Kota Kec.Suppa dan termasuk kategori desa terpadat di Kabupaten Pinrang dengan jumlah penduduk terdiri atas 1.657 KK,total jumlah jiwa 7.321 Orang  dengan luas wilayah hanya 47 Ha, luas pemukiman sekitar 85 % serta

Pekerjaan Lening Tersier, Desa Samaulue Kec. Lanrisang



Kondisi  0% pek. Lening tersier pada saat tim verifikasi mengunjunigi lokasi
Kecamatan Lanrisang merupakan daerah yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani penggarap sawah karena sebagian besar wilayah lanrisang merupakan daerah persawahan. Dimana tingkat kebutuhan masyarakat di kecamatan lanrisang cenderung ke bidang pertanian, misalnya jalan tani atau pembuatan lening tersier. Sangat dirasakan masyarakat petani dikecamatan lanrisang bahwa kebutuhan pengairan/ irigasi persawahan masih sangat sulit. Terkadang sawah mengalami gagal panen akibat kekurangan

ALHAMDULILLAH SAWAHKU, TELAH TERALIRI AIR……………….



Kecamatan Mattirobulu  merupakan salah satu kecamatan di Kab. Pinrang yang mendapatkan alokasi pendanaan PNPM MPd dari Tahun 2008 sampai dengan sekarang Tahun 2013. Dan tepatnya T.A 2011 Kab. Pinrang menjadi pilot project percontohan Integrasi.  Kecamatan Mattirobulu membawahi 7 Desa dan 2 kelurahan yaitu Kelurahan Manarang dan Padaidi,

BANTUAN SOSIAL DARI SURPLUS UPK MEMBAWA KEBAHAGIAN BAGI RTM DI KECAMATAN LEMBANG




By. Rahmah Djair (FK)













FK/FT dalam persiapan penyaluran Dana Bansos
Tahun 2014 ini merupakan tahun kedua UPK mendapatkan dana Surplus Kegiatan SPP. Dimana Surplus UPK di dapatkan dari  pengembalian jasa Pinjaman SPP selama satu tahun. Dana surplus dipergunakan minimal 15 % untuk kegiatan sosial, Maksimal 10% untuk dana kelembagaan dan maksimal 5% untuk bonus pengurus UPK dan selebihnya untuk penambahan modal Dana SPP. Tahun ini Alokasi dana untuk kegiatan sosial sebesar Rp. 7.500.000,- naik  56% dari tahun lalu. 
UPK menyalurkan dana ke 77 KK RTM
Jumat, 03 Oktober 2014

Upaya Pemeliharaan Kegiatan Sarana Prasarana PNPM - Integrasi



Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pola Integrasi yang biasa dikenal dengan singkatan PNPM – Integrasi telah dilaksanakan di kabupaten Pinrang mulai tahun 2011 sampai dengan sekarang telah mendapat sambutan hangat dimasyarakat karena pola ini mirip dengan PNPM – MPd. Kegiatan PNPM pola Integrasi ini dilaksanakan di semua kecamatan yang ada di kabupaten Pinrang walaupun ada salah satu kecamatan yang tidak ditempatkan Fasilitator, tetapi tetap mengikuti / berpartisipasi karena ini menjadi suatu persyaratan. Salah satu kecamatan yang mendapatkan dana PNPM pola Integrasi ini adalah kecamatan Lanrisang dimana pada saat Musrembang Kabupaten mendapatkan dua kegiatan Fisik yang dikerjakan pada tahun anggaran 2013.

Kamis, 02 Oktober 2014

SIAP MEWUJUDKAN TAHUN PENGUATAN KELEMBAGAAN

 Oleh Juwitawati (Fas.Keu)


Secara Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pinrang Mulai dicanangkan Pemerintah Indonesia sejak tahun 2007. Program ini terdiri dari  Program PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan serta PNPM Mandiri Wilayah Khusus  dan Desa Tertinggal.

Khusus di  kabupaten Pinrang  Program ini  di mulai ditahun  2007 atau lebih di kenal denganPNPM PPK, pada awalnya jumlah kecamatan yang berpartisipasi sebanyak 12 Kecamatan dengan jumlah desa 104 dari11 Kecamatan PNPM Reguler dan  1 Kecamatan PNPM – MPd Integrasi.
Kabupaten Pinrang  Mendapat alokasi dana BLM Rp. 81.500.000.000 sejak tahun 2007 s/d 2012 yang terdiri dari BLM regular dan Integrasi yang bersumber dari Rp. 65.832.500.000 ( APBN) dan 15.667.500.000 (APBD), Dana DOK Rp. 5.384.763,- yang terdiri dari Dok Perencanaan Rp. 3.008.752.950, dana DOK Pelatihan Rp. 1.376.010.050, Dana DOK Integrasi Rp. 700.000.000 dan Anggaran Pendukung untuk Proses Integrasi Program Rp  110.855.000,- digunakan untuk menyusun RPJMDes/Kel. Anggaran Pilot Bantuan Pasca Krisis Rp. 1,5 Milyar pada  TA. 2010, yang diperuntukkan kepada masyarakat yang mendapatkan dampak krisis moneter.